Kamis, 11 Juli 2013






Judul bahasa inggris tapi isi dari tulisan ini berbahasa indonesia, itu yang pertama kali tersadar sambil tersenyum di depan laptop, sekarang jam 11 malam hari rabu atau tepatnya 1 jam lagi menjelang hari ulang tahun seseorang (12 Juli) yang telah hadir dalam kehidupan penulis tulisan ini. Seseorang yang memilki jiwa sosial tinggi dan tidak enggan bergaul dengan siapapun itu pandangan pertama saya terhadap wanita ini.

            Yang ada dipikiran pertama “wahhhh gatau nih bingung ga bisa dateng di hari ulang tahun si “ehm”. Disaat banyak orang-orang membuat acara kejutan untuk orang yang mereka sayangi, ya ini malah ngetik depan computer dengan pake celana pendek dan kaos olahraga emang mau pergi futsal ? -_-.

            Tapi tak apalah dengan ego nya dihati berfikir “biar saja, biarkan itu cerita orang lain, ini cerita kita” seperti mengutip kata-kata dari salah satu film. Yaa apabila di pikirin kata-kata itu bener juga :D *ngeles.

            Pada intinya hanya lewat tulisan ini yang bisa menunjukkan penulis ingat dan perhatian terhadap seseorang yang penulis maksud disini. Meskipun tidak muncul di depan dirimu di malam jumat yang merupakan hari yang diagungkan oleh akidah yang kita miliki dan dibarengi dengan bulan ramadhan yang penuh berkah ini.

            Semakin bertambah umur semakin banyak pula pengalaman yang dimilki, semoga pengalaman yang telah banyak dilalui memberikan banyak pelajaran dan bermanfaat untuk diri sendiri baik dari segi akidah, akhlak, dan muamalah. Begitu banyak wanita diluar sana yang seolah olah bangga dengan paras nya yang elok dan enak dipandang itu realita sekarang. Pada suatu saat penilaian terhadap hal itu lama kelamaan akan lekang oleh waktu dan pada saatnya penilaian baik yang menghasilkan suatu kata yang menjadi ciri khas diri yang datang dari seseorang datang bukan karena paras yang elok.

            Itu pesan yang tersirat :D selamat ulang tahun, semoga umur nya menjadi berkah lalun istiqomah dalam menjalankan hal-hal yang baik dan bisa menjadi orang yang bermanfaat khususnya buat orang tua, saudara, “ehm” =)), dan buat orang lain. Semoga posting ini tepat jam 12. Kulo tresno karo koe. Barakallah :)

Selasa, 09 Juli 2013




     
            Dinar adalah koin emas yang memiliki berat 4,25 gram sedangkan Dirham adalah koin perak yang memiliki berat 3 gram atau lebih tepatnya 2,975 gram, berdasarkan berat maka 7 dinar sama dengan 10 dirham merupakan standar koin yang ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab RA.

Semenjak zaman Rasulullah saw, dinar dan dirham ini digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Selain itu perlu diketahui pula bahwa uang dinar dan dirham ini bukan mata uang asli penduduk mekkah karena dinar merupakan koin yang berasal dari Bizantuim lalu koin dirham berasal dari Persia.

Berdasarkan pada suatu sumber bahwa dirham perak yang digunakan pertama kali oleh para muslimin adalah duplikat dari dirham perak Yezdigrid III dari Sassania yang dicetak dibawah kekuasaan Utsman bin Affan RA. Untuk membedakan dengan koin yang asli adalah bahwa pada koin ini selalu dituliskan lafaz bismillahirrahmanirrahim dan beberapa ayat Al-Quran sehingga pada saat itu lazim ditemukan pada koin yang dibuat oleh kaum muslimin.

Pada tahun 75 H atau 695 Masehi, khalifah Abdal Malik membuat gebrakan dengan memerintahkan Al-Hujjaj untuk mencetak dirham untuk pertama kalinya dan membuat ketentuan bahwa dalam setiap koin harus terdapat bagian dari surat Al-Ikhlas allahu ahad, allahush sama yang berarti allah adalah satu dan tempat meminta segala sesuatu. Selain itu, Abdal Malik memerintahkan untuk menghapuskan gambar wujud manusia dan binatang lalu sebagai gantinya menggunkan angka.

Tradisi ini terus berlangsung, dinar dan dirham bentuk bundar pada lazim nya pada satu sisi terdapat kalimat tahlil dan tahmid pada sisi lainnya terdapat nama amir dengan tanggal waktu dicetaknya yang kemudian pada perkembangannya penulisan shalawat kepada rasul dan ayat-ayat Al-Quran pun menjadi lazim.

Dinar dan dirham sebagai alat transaksi ekonomi yang sah terus digunakan sampai akhirnya kekhalifahan islam jatuh yang ditandai dengan runtuhnya kekhalifahan usmaniah pada tahun 1924 dan pada saat itu pula bermunculan bangsa kolonial yang membawa mesin pencetak uang lalu menggantikan dinar dan dirham sebagai sebagai alat transaksi ekonomi yang sah dengan dalih bahwa penggunaan uang kertas lebih mudah, ringan, efisien, dan tidak berisik.

Dengan alasan bahwa fiat money (uang kertas) lebih praktis, setiap negara di dunia semakin banyak dan beramai ramai menggunakan mesin pencetak uang untuk membuat alat transaksi ekonomi yang tidak memiliki nilai intrinsik yang tidak sebanding dengan nilai ekstrinsiknya. Ini lah kesempatan bagi para penghancur dunia dengan melukan penetrasi ekonomi salah satu nya dengan membuat mesin pencetak uang. Hal ini dilakukan karena dari segi produksi uang pun mesin pencetak uang ini menghasilkan suaut efisiensi, contoh dalam pembuatan uang 1 dolar dibutuhkan 10 sen dolar dengan perhitungan bahwa 1 dolar sama dengan 100 sen dan inilah yang disebut dengan perbedaan nilai intrinsik dan ekstrinsik.
 
Fiat money   memang menawarkan hal yang begitu menarik dan mudah, bayangkan saja untuk membuat alat transaksi cukup menyediakan mesin pencetak uang yang bisa menghasilkan nilai triliunan rupiah lalu kertas dan tinta beda dengan dinar dan dirham yang pencetakannya cukup rumit ditambah lagi dengan keterbatasan emas dan perak di bumi. Hal ini lah yang dimanfaatkan oleh orang-orang cerdas, pada awal mulanya semua koin emas ditukarkan dengan sejumlah uang kemudian beredarlah secara massif uang kertas yang jumlah nya banyak dan ditambah lagi sangat mudah untuk diperbanyak sehingga emas hanya berada ditangan orang-orang cerdas dibalik orang-orang dengan paham kapitalis sebagai bentuk devisa.

Setelah uang kertas ini semakin banyak dan terus diperbanyak, maka pada puncaknya perbandingan jumlah uang yang beredar akan berbanding terbalik dengan sektor rill seperti barang dan jasa. Ini lah yang menyebabkan inflasi dimana setiap barang yang menjadi kebutuhan akan naik lalu diikuti dengan naiknya jasa. Setelah ini terjadi maka akan terjadi suatu “sulap” terhadap para pekerja yang berpenghasilan tetap seperti buruh dan pegawai terkena dampaknya karena secara tidak langsung gaji yang mereka terima sudah terpotong karena nilai rill nya sudah terpotong sekian persen karena jumlah uang yang beredar melebihi kapasitas barang dan jasa.

Setelah semua ini terjadi banyak orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan ditambah lagi dengan ironi bahwa penghasilan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang nilainya semakin meningkat sesuai dengan berjalannya waktu, inilah efek yang secara tidak langsung dapat merubah mindset orang-orang untuk menghalalkan segala agar mendapatkan uang kertas, dimulai dari melakukan tindakan kriminal seperti merampok, menggelapkan, bahkan yang paling digembor gemborkan sekarang adalah korupsi.

Posisi dinar dan dirham sebagai alat transaksi memilki nilai yang kuat karena pada esensinya dinar dan dirham ini dibuat dari suatu hal yang berharga sehingga layak dijadikan sebagai mata uang universal.

Dinar dan dirham yang dianggap layak dijadikan sebagai mata uang yang berlaku universal karena berdasarkan sejarah bahwa emas dan perak sangat stabil dan hal ini tentu berbeda dengan fiat money (uang kertas) yang kadang mengalami inflasi. Kemudian meskipun penggunaan emas sebagai alat transaksi diberhentikan oleh Amerika Serikat yang menggantinya dengan uang kertas, masyarakat di dunia banyak yang memilih emas untuk di investasikan karena emas yang stabil kemudian dapat mendatangkan keuntungan apabila dolar Amerika Serikat mengalami inflasi di dalam negeri dan depresiasi terhadap mata uang asing.

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!